.com - Puisi. Pembahasan soal ujian nasional bidang studi bahasa Indonesia wacana puisi untuk tingkat menengah atas. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memakai bahasa singkat dan menekannkan pemakaian kata berarti konotatif. Beberapa model soal ujian nasional wacana puisi antara lain memilih suasana yang digambarkan dalam puisi, memilih maksud atau isi puisi, amanat dari isi puisi, dan gaya bahasa yang dipakai penulis. Pada kesempatan ini, edutafsi akan membahas beberapa soal wacana puisi yang pernah keluar dalam ujian nasional tahun-tahun sebelumnya. Semoga sanggup menjadi citra untuk anak didik sekaligus sebagai sarana untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional tahun ini.
Sinar
Di sudut hitam itu
Kulihat betapa tajam sinarmu
Menusuk hati dan jiwaku
Namun apa daya
Kadab kucoba menangkapnya
Sinar itu menghilang bagai ditelan badai
Hari ini pun meredup
Bagai malam ditinggalkan sang rembulan
Tak ada asa
Tak ada sinar
Dan sinar itu tak akan kembali
(Karya Rian Ardiani)
Puisi berjudul sinar di atas menggambarkan suasana ...
A. Kudang keringmbangan
B. Kekecewaan
C. Kebahagiaan
D. Ketakutan
E. Keheningan
Pembahasan :
Suasana yang digambarkan dalam sebuah puisi biasanya tergambar dari pemilihan atau pemakaian kata-kata tertentu yang mencerminkan suasana tersebut. Hal ini biasanya berkaitan dengan isi hati dari sang penyair sehingga kata-kata yang dipakai biasanya diubahsuaikan untuk menggambarkan isi hati tersebut.
Pada puisi berjudul "Sinar" ini, suasana yang ingin digambarkan oleh penyair yaitu kekecewaan. Suasana tersebut tergambar dari beberapa kata sifat atau kata berarti keadaan yang dipakai ibarat contohnya "Namun apa daya", "Hari ini pun meredup", "Tak ada asa", dan sebagainya.
A. Harapan untuk mempunyai seseorang yang dikagumi dan dicintai
B. Keinginan untuk mempunyai seseorang yang menjadi dambaan hati
C. Keinginan untuk mengasihi seseorang, tetapi banyak halangan
D. Usaha untuk mempunyai orang yang dicinta mendapat tantanga
E. Kekecewaan seseorang alasannya gagal mendapat sesuatu yang diinginkan.
Pembahasan :
Maksud dari sebuah puisi biasanya akan bekerjasama dengan suasana yang digambarkan oleh puisi tersebut. Seperti yang dibahas pada soal nomor satu, puisi ini menggambarkan kekecewaan, sehingga maksud dari puisi ini juga tidak jauh dari nuansa kekecewaan. Mari perhatikan larik terakhir puisi ini.
Baris dari larik terakhir puisi ini yaitu "Dan sinar itu tak akan kembali". Hal itu menggambarkan adanya kekecewaan alasannya apa yang diperlukan tidak berhasil diraih. Kadab sesorang mengungkapkan larik terakhir puisi ini tentu sebenarnya ia berharap sinar itu tiba kembali, yang artinya ia berharap sesuatu yang ia inginkan sanggup ia capai. Tapi kenyataannya tidak sehingga membuatnya kecewa.
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
"Ini dari kami bertiga
Pita hitam dalam karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi abang yang ditembak mati
siang tadi"
Maksud dari puisi tersebut yaitu ...
A. Menggambarkan insiden kedukaan
B. Menceritakan tiga anak kecil datang
C. Menggambarkan anak kecil yang malu
D. Menceritakan insiden sore itu
E. Menunjukkan pita hitam dalam karangan bunga
Pembahasan :
Jika dilihat sekilas dari judulnya, mungkin maksud dari puisi ini sanggup saja aneka macam hal yang biasanya melibatkan karangan bunga. Namun pada salah satu baris dalam puisi tersebut dipakai kata "Pita hitam" dalam rangkaian bunga yang umumnya dipakai untuk menyatakan duka. Hal itu didukung dengan baris diberikutnya "Sebab kami ikut berduka". Dengan demikian, maksud dari puisi ini yaitu menggambarkan insiden kedukaan.
A. Perjuangan sekelompok anak kecil yan ikut berduka
B. Segeralah ke Salemba untuk menuntut keadilan
C. Berjuanglah untuk mempertahankan golongan tertentu
D. Hendaklah kita menghargai pengorbanan yang membela kebenaran
E. Segala usaha jikalau tidak dilandasi dengan keimanan akan terkalahkan.
Pembahasan :
Pada puisi tersebut digambarkan suasana sedih dan bagaimana tiga gadis kecil yang meluangkan waktu mereka membawa karangan bunga dengan pita hitam untuk menunjukkan bahwa mereka ikut berduka atas gugurnya perjaka yang membela kebenaran. Dengan demikian, amanat yang inding disampaikan oleh penyair yaitu biar kita menghargai pengorbanan mereka, orang-orang yang rela mengorbankan nyawa demi mebela kebenaran.
Gerimis yang Diam-diam
Pada suatu temaram subuh
Yang hirau taacuh oleh perjalanan musim
Adakah kamu lihat di atas atap rumah-rumah
Gerimis yang menyebar diam-diam
Datang dari kelam langit
Pada ketika itu
Adakah kamu cair pikirkan
Bahwa sang mahadurjana
Fitnah yang merajalela di mana-mana
Merasuki tiap jengkal tanah-tanah di bumi
Dari kelam kehidupan diam-diam
Seperti desis gerimis?
Suasana yang digambarkan oleh kutipan puisi tersebut yaitu ....
A. Kekacauan
B. Kekhawatiran
C. Kesunyian
D. Keraguan
E. Kesedihan
Pembahasan :
Jika diperhatikan arti dari tiap baris puisi di atas, maka ada satu korelasi antara satu dengan lainnya dan hal itu menggambarkan "kekhawatiran". Suasana kekhawatiran tersebut tergambar dari beberapa kata atau kata keadaan yang dipakai dalam puisi itu contohnya : mahadurjana, fitnah merajalela, menyebar diam-diam, merasuki tiap jengkal tanah, dan sebagainya. Kata-kata tersebut menunjukkan kekhawatiran seseorang (penyair) akan suatu fenomena yang tengah terjadi di tengah masyarakat.
Soal 6 : Menentukan Makna dari Isi Puisi
Maksud dari isi larik pertama puisi "Gerimis yang Diam-diam" di atas yaitu ....
A. Cuaca hirau taacuh yang tidak diperlukan oleh masyarakat
B. Masyarakat biar waspada akan datangnya hujan deras
C. Munculnya fenomena kehidupan yang tidak disadari masyarakat
D. Masyarakat biar menjaga lahan dan rumahnya masing-masing
E. Menyadarkan bahwa hidup ini penuh misteri yang tak terduga.
Pembahasan :
Karena puisi memakai kata-kata yang berarti konotatif, maka tentu saja arti kata yang dipakai pada larik pertama tidaklah menjelaskan arti sebenarnya melainkan hanyalah sebuah kiasan. Maksud dari larik tersebut yaitu munculnya suatu fenomena kehidupan yang tidak disadari oleh masyarakat. Maksud ini tercermin dari ungkapan "Adakah kamu lihat di atas atap rumah, gerimis yang menyebar diam-diam". (Dalam hal ini penyair merasa khawatir itu tidak disadari).
Soal 7 : Menentukan Objek yang Dibicarakan dalam Puisi
Bacalah kutipan puisi diberikut ini dengan seksama!
AKU
Kalau hingga waktuku
Kumau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini hewan jalang
Dari kumpulannya termembuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan sanggup kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan saya akan ludang keringh tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Karya Chairil Anwar).
Objek yang dibbicarakan dalam puisi tersebut yaitu ....
A. Kekecewaan si Aku alasannya dikucilkan oleh lingkungan
B. Ketidakpuasan si Aku dalam menjalankan masa remajanya
C. Pemberontakan si Aku atas ketidakbebasan yang dialaminya
D. Keinginan si Aku dalam hidup seribu tahun lagi
E. Harapan si Aku meraih harapan yang diinginkan.
Pembahasan :
Objek yaitu sesuatu yang menjadi penderita atau yang dibahas dalam suatu karya tulis. Objek yang dibicarakan dalam puisi tersebut yaitu "Kekecewaan si Aku alasannya dikucilkan oleh lingkungannya". Hal itu tergambar dari beberapa baris contohnya "Aku ini hewan jalang", "Dari kumpulannya termembuang" dan "Tak perlu seduh sedan itu".
Ketiga baris tersebut menjelaskan bekerjsama si Aku merasa dikucikan dan tidak dipedulikan oleh lingkungannya (Aku ini hewan jalang, termembuang dari kumpulan) serta merasa tidak ingin dikasihani (tak perlu seduh sedan itu). Jadi, dari sisi tersebut terlihat ada kekecewaan dari si Aku.
Soal 8 : Menentukan Isi Puisi
Isi puisi Aku tersebut yaitu ....
A. Kekerasan hati si Aku dalam menghadapi keberhasilan hidup
B. Kekecewaan si Aku alasannya orang-orang sekitarnya tidak peduli
C. Kebebasan si Aku dalam megarungi kehidupan
D. Ketulusan si Aku dalam menghadapi cobaan hidup
E. Keinginan si Aku yang tidak sanggup dihalangi oleh siapapun.
Pembahasan :
Isi puisi sanggup ditentukan dengan membaca keseluruhan baitnya. Meskipun apresiasi dan sudut pandang orang berbeda-beda (dapat saja mengartikan isi puisi tersebut secara berbeda), namun setidaknya ada benang merah yang menunjukkan hal yang sama.
Pada soal sebelumnya telah disebutkan bawha objek yang dibicarakan dalam puisi "Aku" ini yaitu kekecewaan si Aku alasannya dikucilkan oleh lingkungannya. Secara keseluruhan, isi dari puisi tersebut yaitu menceritakan mengenai ketulusan si Aku dalam menghadapi cobaan hidup walaupun sekitranya tidak peduli dengan apa yang ia hadapi.
Soal 9 : Gaya Bahasa Penulis dalam Puisi
Bacalah puisi diberikut ini dengan seksama!
KAU
Kau ajari saya memetik gitar kehidupan
Agar tercipta kasih yang usang tak kudengarkan
Kau yang ajari saya mengeja nama Tuhan
Yang usang tersingkur dalam benak
Tahukah kau? Semua itu membuat
Kekagumanku tandas untukmu
Kau izinkan saya duduk di beranda hatimu
Agar cukup kudongakkan kepalaku
Untuk melihat apa yang disimpan di sana
Dan mengambil sebongkah cinta untukku
Kau yang ajari saya sisa hidup
Menghitung karunia yang tak terhingga
Bersama sapu tangan jingga di langit biru
Dan
Marilah kita bersandar
Di setiap kasih yang kita tegakkan
Mari kita berteduh
Di bawah pilar kebersamaan yang kita bangun
Gaya romantisme pengarang dalam puisi tersebut tergambar secara mayoritas pada bait ....
A. Pertama
B. Kedua
C. Ketiga
D. Keempat
E. Kelima
Pembahasan :
Pada dasarnya setiap puisi mengandung gaya bahasa tersendiri termasuk puisi berjudul "Kau" ini. Jika dibaca baitnya secara keseluruhan memang menggambarkan nuansa romantisme. Namun, dari beberapa bait tersebut, gaya romantisme maling mayoritas pada bait ketiga.
Jika diperhatikan pada bait ketiga ini terdapat beberapa kata yang mencerminkan romantisme contohnya kata cinta dan hati. Gaya romantisme sendiri merupakan gaya pengarang dalam mengungkapkan gagasan di setiap bait puisi tersebut.
Demikianlah pembahasan beberapa soal ujian nasional bahasa Indonesia wacana puisi. Jika pembahasan soal ujian nasional wacana puisi ini berkhasiat, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih.
Soal 1 : Menentukan Suasana yang Digambarkan Puisi
Bacalah puisi diberikut ini dengan seksama!Sinar
Di sudut hitam itu
Kulihat betapa tajam sinarmu
Menusuk hati dan jiwaku
Namun apa daya
Kadab kucoba menangkapnya
Sinar itu menghilang bagai ditelan badai
Hari ini pun meredup
Bagai malam ditinggalkan sang rembulan
Tak ada asa
Tak ada sinar
Dan sinar itu tak akan kembali
(Karya Rian Ardiani)
Puisi berjudul sinar di atas menggambarkan suasana ...
A. Kudang keringmbangan
B. Kekecewaan
C. Kebahagiaan
D. Ketakutan
E. Keheningan
Pembahasan :
Suasana yang digambarkan dalam sebuah puisi biasanya tergambar dari pemilihan atau pemakaian kata-kata tertentu yang mencerminkan suasana tersebut. Hal ini biasanya berkaitan dengan isi hati dari sang penyair sehingga kata-kata yang dipakai biasanya diubahsuaikan untuk menggambarkan isi hati tersebut.
Pada puisi berjudul "Sinar" ini, suasana yang ingin digambarkan oleh penyair yaitu kekecewaan. Suasana tersebut tergambar dari beberapa kata sifat atau kata berarti keadaan yang dipakai ibarat contohnya "Namun apa daya", "Hari ini pun meredup", "Tak ada asa", dan sebagainya.
Jawaban : B
Soal 2 : Menentukan Maksud dari Larik Puisi
Maksud larik terakhir dari puisi pada soal nomor satu di atas yaitu ....A. Harapan untuk mempunyai seseorang yang dikagumi dan dicintai
B. Keinginan untuk mempunyai seseorang yang menjadi dambaan hati
C. Keinginan untuk mengasihi seseorang, tetapi banyak halangan
D. Usaha untuk mempunyai orang yang dicinta mendapat tantanga
E. Kekecewaan seseorang alasannya gagal mendapat sesuatu yang diinginkan.
Pembahasan :
Maksud dari sebuah puisi biasanya akan bekerjasama dengan suasana yang digambarkan oleh puisi tersebut. Seperti yang dibahas pada soal nomor satu, puisi ini menggambarkan kekecewaan, sehingga maksud dari puisi ini juga tidak jauh dari nuansa kekecewaan. Mari perhatikan larik terakhir puisi ini.
Baris dari larik terakhir puisi ini yaitu "Dan sinar itu tak akan kembali". Hal itu menggambarkan adanya kekecewaan alasannya apa yang diperlukan tidak berhasil diraih. Kadab sesorang mengungkapkan larik terakhir puisi ini tentu sebenarnya ia berharap sinar itu tiba kembali, yang artinya ia berharap sesuatu yang ia inginkan sanggup ia capai. Tapi kenyataannya tidak sehingga membuatnya kecewa.
Jawaban : E
Soal 3 : Menentukan Maksud dari Sebuah Puisi
Bacalah puisi diberikut ini denga seksama!Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
"Ini dari kami bertiga
Pita hitam dalam karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi abang yang ditembak mati
siang tadi"
Maksud dari puisi tersebut yaitu ...
A. Menggambarkan insiden kedukaan
B. Menceritakan tiga anak kecil datang
C. Menggambarkan anak kecil yang malu
D. Menceritakan insiden sore itu
E. Menunjukkan pita hitam dalam karangan bunga
Pembahasan :
Jika dilihat sekilas dari judulnya, mungkin maksud dari puisi ini sanggup saja aneka macam hal yang biasanya melibatkan karangan bunga. Namun pada salah satu baris dalam puisi tersebut dipakai kata "Pita hitam" dalam rangkaian bunga yang umumnya dipakai untuk menyatakan duka. Hal itu didukung dengan baris diberikutnya "Sebab kami ikut berduka". Dengan demikian, maksud dari puisi ini yaitu menggambarkan insiden kedukaan.
Jawaban : A
Soal 4 : Menentukan Amanat dari Sebuah Puisi
Amanat dari puisi berjudul "Karangan Bunga" di atas yaitu ....A. Perjuangan sekelompok anak kecil yan ikut berduka
B. Segeralah ke Salemba untuk menuntut keadilan
C. Berjuanglah untuk mempertahankan golongan tertentu
D. Hendaklah kita menghargai pengorbanan yang membela kebenaran
E. Segala usaha jikalau tidak dilandasi dengan keimanan akan terkalahkan.
Pembahasan :
Pada puisi tersebut digambarkan suasana sedih dan bagaimana tiga gadis kecil yang meluangkan waktu mereka membawa karangan bunga dengan pita hitam untuk menunjukkan bahwa mereka ikut berduka atas gugurnya perjaka yang membela kebenaran. Dengan demikian, amanat yang inding disampaikan oleh penyair yaitu biar kita menghargai pengorbanan mereka, orang-orang yang rela mengorbankan nyawa demi mebela kebenaran.
Jawaban : D
Soal 5 : Menentuan Gambaran Suasana dalam Puisi
Bacalah kutipan puisi diberikut ini dengan seksama!Gerimis yang Diam-diam
Pada suatu temaram subuh
Yang hirau taacuh oleh perjalanan musim
Adakah kamu lihat di atas atap rumah-rumah
Gerimis yang menyebar diam-diam
Datang dari kelam langit
Pada ketika itu
Adakah kamu cair pikirkan
Bahwa sang mahadurjana
Fitnah yang merajalela di mana-mana
Merasuki tiap jengkal tanah-tanah di bumi
Dari kelam kehidupan diam-diam
Seperti desis gerimis?
Suasana yang digambarkan oleh kutipan puisi tersebut yaitu ....
A. Kekacauan
B. Kekhawatiran
C. Kesunyian
D. Keraguan
E. Kesedihan
Pembahasan :
Jika diperhatikan arti dari tiap baris puisi di atas, maka ada satu korelasi antara satu dengan lainnya dan hal itu menggambarkan "kekhawatiran". Suasana kekhawatiran tersebut tergambar dari beberapa kata atau kata keadaan yang dipakai dalam puisi itu contohnya : mahadurjana, fitnah merajalela, menyebar diam-diam, merasuki tiap jengkal tanah, dan sebagainya. Kata-kata tersebut menunjukkan kekhawatiran seseorang (penyair) akan suatu fenomena yang tengah terjadi di tengah masyarakat.
Jawaban : B
Soal 6 : Menentukan Makna dari Isi Puisi
Maksud dari isi larik pertama puisi "Gerimis yang Diam-diam" di atas yaitu ....
A. Cuaca hirau taacuh yang tidak diperlukan oleh masyarakat
B. Masyarakat biar waspada akan datangnya hujan deras
C. Munculnya fenomena kehidupan yang tidak disadari masyarakat
D. Masyarakat biar menjaga lahan dan rumahnya masing-masing
E. Menyadarkan bahwa hidup ini penuh misteri yang tak terduga.
Pembahasan :
Karena puisi memakai kata-kata yang berarti konotatif, maka tentu saja arti kata yang dipakai pada larik pertama tidaklah menjelaskan arti sebenarnya melainkan hanyalah sebuah kiasan. Maksud dari larik tersebut yaitu munculnya suatu fenomena kehidupan yang tidak disadari oleh masyarakat. Maksud ini tercermin dari ungkapan "Adakah kamu lihat di atas atap rumah, gerimis yang menyebar diam-diam". (Dalam hal ini penyair merasa khawatir itu tidak disadari).
Jawaban : C
Soal 7 : Menentukan Objek yang Dibicarakan dalam Puisi
Bacalah kutipan puisi diberikut ini dengan seksama!
AKU
Kalau hingga waktuku
Kumau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini hewan jalang
Dari kumpulannya termembuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan sanggup kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan saya akan ludang keringh tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Karya Chairil Anwar).
Objek yang dibbicarakan dalam puisi tersebut yaitu ....
A. Kekecewaan si Aku alasannya dikucilkan oleh lingkungan
B. Ketidakpuasan si Aku dalam menjalankan masa remajanya
C. Pemberontakan si Aku atas ketidakbebasan yang dialaminya
D. Keinginan si Aku dalam hidup seribu tahun lagi
E. Harapan si Aku meraih harapan yang diinginkan.
Pembahasan :
Objek yaitu sesuatu yang menjadi penderita atau yang dibahas dalam suatu karya tulis. Objek yang dibicarakan dalam puisi tersebut yaitu "Kekecewaan si Aku alasannya dikucilkan oleh lingkungannya". Hal itu tergambar dari beberapa baris contohnya "Aku ini hewan jalang", "Dari kumpulannya termembuang" dan "Tak perlu seduh sedan itu".
Ketiga baris tersebut menjelaskan bekerjsama si Aku merasa dikucikan dan tidak dipedulikan oleh lingkungannya (Aku ini hewan jalang, termembuang dari kumpulan) serta merasa tidak ingin dikasihani (tak perlu seduh sedan itu). Jadi, dari sisi tersebut terlihat ada kekecewaan dari si Aku.
Jawaban : A
Soal 8 : Menentukan Isi Puisi
Isi puisi Aku tersebut yaitu ....
A. Kekerasan hati si Aku dalam menghadapi keberhasilan hidup
B. Kekecewaan si Aku alasannya orang-orang sekitarnya tidak peduli
C. Kebebasan si Aku dalam megarungi kehidupan
D. Ketulusan si Aku dalam menghadapi cobaan hidup
E. Keinginan si Aku yang tidak sanggup dihalangi oleh siapapun.
Pembahasan :
Isi puisi sanggup ditentukan dengan membaca keseluruhan baitnya. Meskipun apresiasi dan sudut pandang orang berbeda-beda (dapat saja mengartikan isi puisi tersebut secara berbeda), namun setidaknya ada benang merah yang menunjukkan hal yang sama.
Pada soal sebelumnya telah disebutkan bawha objek yang dibicarakan dalam puisi "Aku" ini yaitu kekecewaan si Aku alasannya dikucilkan oleh lingkungannya. Secara keseluruhan, isi dari puisi tersebut yaitu menceritakan mengenai ketulusan si Aku dalam menghadapi cobaan hidup walaupun sekitranya tidak peduli dengan apa yang ia hadapi.
Jawaban : D
Soal 9 : Gaya Bahasa Penulis dalam Puisi
Bacalah puisi diberikut ini dengan seksama!
KAU
Kau ajari saya memetik gitar kehidupan
Agar tercipta kasih yang usang tak kudengarkan
Kau yang ajari saya mengeja nama Tuhan
Yang usang tersingkur dalam benak
Tahukah kau? Semua itu membuat
Kekagumanku tandas untukmu
Kau izinkan saya duduk di beranda hatimu
Agar cukup kudongakkan kepalaku
Untuk melihat apa yang disimpan di sana
Dan mengambil sebongkah cinta untukku
Kau yang ajari saya sisa hidup
Menghitung karunia yang tak terhingga
Bersama sapu tangan jingga di langit biru
Dan
Marilah kita bersandar
Di setiap kasih yang kita tegakkan
Mari kita berteduh
Di bawah pilar kebersamaan yang kita bangun
Gaya romantisme pengarang dalam puisi tersebut tergambar secara mayoritas pada bait ....
A. Pertama
B. Kedua
C. Ketiga
D. Keempat
E. Kelima
Pembahasan :
Pada dasarnya setiap puisi mengandung gaya bahasa tersendiri termasuk puisi berjudul "Kau" ini. Jika dibaca baitnya secara keseluruhan memang menggambarkan nuansa romantisme. Namun, dari beberapa bait tersebut, gaya romantisme maling mayoritas pada bait ketiga.
Jika diperhatikan pada bait ketiga ini terdapat beberapa kata yang mencerminkan romantisme contohnya kata cinta dan hati. Gaya romantisme sendiri merupakan gaya pengarang dalam mengungkapkan gagasan di setiap bait puisi tersebut.
Jawaban : C
Demikianlah pembahasan beberapa soal ujian nasional bahasa Indonesia wacana puisi. Jika pembahasan soal ujian nasional wacana puisi ini berkhasiat, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih.
Advertisement